Rabu, 07 Maret 2012

INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU KHAIRUL UMMAH TP 2012/2013


Jadwal Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Khairul Ummah
   TP 2012/2013
NO
Agenda
Tanggal Pelaksaan
1
Masa Pendaftaran dan Screning Tes
05 Maret - 18 Mei 2012
2
Pengumuman Hasil Screning Tes
19 Mei 2012
3
Daftar Ulang
21 - 23 Mei 2012
4
Open House
08 Juli 2012


Biaya  Penerimaan Santri Baru  Pondok Pesantren Khairul Ummah
   TP  2012/2013
ITEM
BIAYA
Infaq
 Rp  1,000,000
Sarana dan Prasarana Santri
 Rp  1,600,000
Seragam Santri 5 Stel (+ Pramuka)
 Rp     875,000
Koperasi 1 Tahun
 Rp       80,000
Kesehatan
 Rp       50,000
Kegiatan Ekstra 1 Tahun
 Rp     250,000
Iuran Bulan Juli 2012
 Rp     500,000
TOTAL
 Rp 4,355,000


Syarat  Penerimaan Santri Baru Pondok Pesantren Khairul Ummah
   TP 2012/2013
1
Melunasi Biaya Pendaftaran Sebesar Rp. 130.000
2
Mengisi Formulir Pendaftaran
3
Mengikuti Screning Tes
(Jadwal Screning Tes disampaikan waktu pendaftaran)
4
Untuk Madrasah Tsanawiyah, Melengkapi :
a.       Fotocopy Rapor SD Kelas 1 s/d Kelas 6, untuk Rapor Kelas 6
Semester 1 saja
b.      Pas Photo warna dengan Ukuran 2x3 dan 3x4, masimg-masing 3
Lembar dengan Ketentuan :
           * Putra Memakai Kemeja Putih
           * Putri Memakai Jilbab Putih
c. Menyerahkan Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN) SD
5
Untuk Madrasah Aliyah, Melengkapi :
a.       Fotocopy Rapor MTs/SMP Kelas 1 s/d Kelas 3, untuk Rapor Kelas 3
Semester 1 saja
b.      Pas Photo warna dengan Ukuran 2x3 dan 3x4, masimg-masing 3 Lembar
dengan Ketentuan :
           * Putra Memakai Kemeja Putih
           * Putri Memakai Jilbab Putih
c. Menyerahkan Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN) SMP/MTs
6
Waktu Pendaftaran :
* Jam Pendaftaran Pukul : 08.00 s/d 12.00 (Pagi s/d Siang)
* Jam Pendaftaran Pukul : 13.30 s/d 15.00 (Siang menjelang Sore)


             JADWAL SCRENING TES CALON SANTRI BARU DAN CALON WALI SANTRI
                             PONDOK PESANTREN KHAIRUL UMMAH TP. 2012/2013
BULAN
HARI
TANGGAL
JAM
PAGI
SIANG
MARET
JUM'AT
09 MARET  2012
08:00 S/D 11.30
13:30 S/D 15:00
JUM'AT
23 MARET  2012
08:00 S/D 11.30
13:30 S/D 15:00





APRIL
JUM'AT
06 APRIL  2012
08:00 S/D 11.30
13:30 S/D 15:00
JUM'AT
20 APRIL  2012
08:00 S/D 11.30
13:30 S/D 15:00





MEI
JUM'AT
04 MEI  2012
08:00 S/D 11.30
13:30 S/D 15:00
JUM'AT
11 MEI  2012
08:00 S/D 11.30
13:30 S/D 15:00
JUM'AT
18 MEI  2012
08:00 S/D 11.30
13:30 S/D 15:00



Informasi Pendaftaran Lebih Lanjut :
Ustadz Opik Zulfikar : 085265876529
Ustadzah Siti Aida : 085265764107




Selasa, 07 Februari 2012

Sehat Ala Rasulullah




Salah satu sisi kehidupan yang patut diteladani dari pribadi Rasulullah adalah pola hidup sehat. Pendekatan yang digunakan Rasulullah adalah pola preventif yang sejalan dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat. “Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia” demikian sabda Nabi Muhammad SAW.
Perihal kesehatan dan masalah penyakit telah disebutkan dalam Al Quran. Pada surah Yunus: 57 disebutkan, ”Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” (QS:Yunus 57).

Sehat ala Rasulullah
Berdasarkan sejarah hidup Rasulullah, tercatat hanya dua kali menderita sakit yakni setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira. Saat itu tubuh Rasulullah mendadak demam karena mengalami ketakutan yang amat sangat. Sedang peristiwa sakit yang kedua Rasulullah pada saat menjelang meninggalnya. Fakta ini mengindikasikan bahwa Rasulullah memiliki ketahanan fisik yang luar biasa. Sementara kondisi alam di Jazirah Arab ketika itu sangat keras, tandus, panas di siang hari dan dingin di malam hari.
Dalam Shahih Bukhari, terdapat 80 hadits yang membicarakan masalah kesehatan pribadi Rasulullah. Belum lagi yang dibahas pada kitab Shahih lainnya seperti Shahih Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, dan Shahih Ahmad. Rasulullah dalam hidupnya sangat peduli pada kesehatan, baik kesehatan dirinya maupun kesehatan pada umatnya. Ajarannya pada aspek kesehatan menekankan pada pola pencegahan daripada pengobatan.
Ada dua pola hidup sehat yang menonjol dan relevan dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat yakni kesehatan individu dan masalah pengaturan gizi kesehatan. Pada aspek kesehatan individu, Rasulullah senantiasa menjaga kebersihan dirinya seperti rajin memotong kuku, mencuci dan memotong rambut serta menggosok gigi. Kegiatan memotong kuku dan rambut dilakukan setiap hari kamis atau hari jumat setiap pekan
Hal lainnya terkait dengan kesehatan individu Rasulullah adalah membatasi makanan didalam perut. Rasulullah menganjurkan umatnya agar menyediakan ruang di dalam perut untuk tiga hal yakni udara, air dan makanan. Ketiganya harus diisi secara seimbang masing-masing sekitar sepertiga isi perut. Sebagaimana Sabda Rasul: “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)”.
Pada aspek pengendalian gizi, Rasulullah selalu menjaga makanan yang dikonsumsinya. Dalam hidupnya Rasulullah kerap mengonsumsi kurma baik kurmakering maupun kurma basah. Anjuran mengonsumsi kurma beberapa kali disebutkan dalam Al-Quran, seperti pada Surat Ar-Ra’du: 4, “Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman danpohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir” dan Surat Qaaf: 10, “Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.”

Menyangkut keajaiban kurma, Rasulullah bersabda sebagaimana diriwayatkan abu Daud dan Tirmidzi. Dari Anas r.a., “Rasulullah SAW. berbuka puasa sebelum shalat dengan memakan kurma segar, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, dan kalau tidak ada beliau meminum beberapa teguk air.”
Bila dilakukan penimbangan atas tujuh buah kurma (100 gram) yang diserukan dalam hadis, ternyata didalamnya mengandung gula (75,00 gram), air (22,50 gram), protein (2,50 gram), lemak (2,50 gram), serat selullosa (4,00 gram) serta vitamin A, B-1 dan B-2. Sedang kandungan mineral pada tujuh kurma masing-masing: Potasium (79 miligram), Tembaga (21 miligram), Belerang (65 miligram), Besi (5 miligram), Magnesium (65 miligram), Mangan (2 miligram), Kalsium (65 miligram) dan Fosfor (72 gram). Intinya, 100 gram (7 kurma) dapat memberikan lebih dari 350 energi bagi tubuh manusia.

Para ahli kesehatan juga sepakat mengungkapkan adanya asam amino pada kurma, seperti glutathione sebagai antioksidan. Setelah diteliti secara ilmiah, kurma memiliki semua unsur makanan pokok yang dibutuhkan oleh tubuh seperti protein, mineral, gula dan vitamin.
Seorang dokter muslim bernama Muhammad An_nasami dalam bukunya “Ath-Thibb an-Nabawy wal ‘Ilmil Hadis” (Pengobatan Ala Nabi dan Ilmu Modern) mengatakan secara kedokteran, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan makanan dan minuman yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan jabang bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolennya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh.

Pola Hidup
Pola hidup sehat ala Rasulullah berpusat pada pengendalian gizi/makanan. Makanan yang masuk ke mulut Rasulullah terseleksi secara ketat, baik kehalalannya maupun kebaikannya. Ukuran kehalalan menyangkut cara mendapatkannya secara halal (legal) dan berkaitan dengan urusan akhirat. Sedangkan kebaikan (thayyib) berkaitan dengan urusan duniawi berupa makanan yang bergizi untuk dikonsumsi. Makanan yang kerap dikonsumsi Rasul adalah madu untuk membersihkan pencernaan. Sebagaimana hadits Nabi, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yakni madu dan Al Quran” (HR Ibnu Majah dan Hakim).

Pola hidup sehat lainnya ala Rasulullah adalah berhenti makan sebelum kenyang dan tidak makan sebelum lapar. Rasulullah sangat peduli atas kandungan perut yang terdiri atas zat padat, zat cair dan zat gas. Hadis nabi berbunyi, ”Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Mengatur pola tidur adalah kunci hidup sehat ala Rasulullah yakni cepat tidur malam hari dan cepat bangun pada dinihari. Biasanya Rasulullah tidur selepas Shalat Isya untuk kemudian bangun paa sepertiga malam untuk shalat lail. Lamanya waktu tidur tidak melebihi kebutuhan, demikian pula pada saat ingin tidur tidak menahannya. Cara tidur Rasulullah memiringkan tubuh kearah kanan sambil berzikir hingga matanya terasa berat dan akhirnya tertidur. Kadang badan Rasulullah dimiringkan ke kiri sebentar, lalu kembali miring ke sebelah kanan. Model tidur seperti ini sangat baik untuk kesehatan karena merupakan posisi yang pas dengan lambung sehingga makanan mengendap secara proporsional. Ketika beralih ke sebelah kiri sebentar maka proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung (Al Jauziyyah 2004). Ketika bangun tidur, Rasulullah langsung bersiwak (sikat gigi), lalu berwudhu dan shalat.
Tuntutan Rasulullah dalam pola hidup sehat adalah kebiasaannya menjalankan puasa sunnah diluar bulan Ramadhan. Beberapa puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah puasapaa hari senin dan kamis, puasa enam bulan pada bulan Syawal, dan sebagainya. Berpuasa adalah tameng sederhana dan efektif bagi diri pribadi agar terhindar dari berbagai macam penyakit jasmani dan rohani. Pada sisi kesehatan jasmani, berpuasa dapat menjaga organ tubuh dan stamina tubuh agar tetap berenergi serta sarana pembersihan racun (detoksifikasi) secara total dalam tubuh.
Pola hidup Rasulullah yang terkait dengan kesehatan, sebagian besar bersifat preventif. Karena itu, anjuran bersuci, berkhitan, dan senyum semuanya bertendensi pada kesehatan individu yang bermuara para umat Muslim yang sehat jasmani dan rohani.